Salah satu contoh media pembelajaran yang akan saya sampaikan adalah Teka-Teki Silang. Teka Teki Silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuk pengerjaan dibagi ke dalam kategori "Mendatar" dan "Menurun" tergantung posisi kata-kata yang harus diisi. TTS ini sangat tepat digunakan untuk pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan lain-lain. Contoh TTS dapat dibuka Di Sini
Selasa, 31 Agustus 2010
TEKA TEKI SILANG
Salah satu contoh media pembelajaran yang akan saya sampaikan adalah Teka-Teki Silang. Teka Teki Silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuk pengerjaan dibagi ke dalam kategori "Mendatar" dan "Menurun" tergantung posisi kata-kata yang harus diisi. TTS ini sangat tepat digunakan untuk pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan lain-lain. Contoh TTS dapat dibuka Di Sini
Senin, 23 Agustus 2010
PENDEKATAN PAKEM
1. Pembelajaran Aktif
Keaktifan siswa tidak hanya keterlibatan fisik, tetapi yang utama adalah keterlibatan mental, khususnya keterlibatan intelektual-emosional. Keterlibatan intelektual dapat berbentuk mendengarkan ceramah, berdiskusi, melakukan pengamatan, memecahkan masalah, dan sebagainya, sehingga memberi peluang terjadinya assimilasi dan atau akomodasi kognitif terhadap pengetahuan baru, serta terbentuknya meta-kognisi (kesadran dan kemampuan mengendalikan proses kognitifnya itu).
2. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik mengenai pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (misalnya: mengarang, kerajinan tangan, kesenian, dll) maupun yang utama yakni pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif haruslah seimbang dengan pengembangan kemampuan berpikir rasional logis.
3. Pembelajaran Efektif
Aspek efektivitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam setiap pembelajaran yakni tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran itu mencakup penguasan IPTEKS sebagai bahan ajar, tetapi juga pembentukan keterampilan / kemampuan belajar yang lebih efektif dan efisien (belajar bagaimana belajar), bahkan pembentukan kemampuan meta-kognisi (kemampuan pengendalian proses kognitif itu sendiri). Efektifitas pembelajaran nampak pada perubahan perilaku (kognitif/afektif/psikomotorik) yang relatif tetap seperti yang ditetapkan sebagai tujuan pembelajaran/indikator/kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SD-MI.
4. Pembelajaran Menyenangkan
Aspek ini berkaitan dengan motivasi dan minat murid dalam belajar yang harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan selama pembelajaran berlangsung. Kesenangan belajar bukan hanya karena lingkungan belajar yang menggairahkan (mungkin belajar sambil bermain, menggunakan lingkungan alam sekitar, dsb), tetapi juga karena terpenuhinya hasrat ingin tahu (need achievement) murid. Pembelajaran yang menyenangkan memerlukan dukungan pengelolaan kelas dan menggunakan media pembelajaran, alat bantu dan atau sumber belajar yang tepat. Pembelajaran yang menyenangkan dapat juga tercipta karena proses pembelajaran disesuaikan dengan kharakteritsik belajar murid. Salah satu upaya untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan menggunakan permainan edukatif sebagai sarana belajar, dengan kata lain, belajar sambil bermain.
Perencanaan Pembelajaran
Fungsi perencanaan pembelajaran adalah sebagai alat untuk membentuk, mempola, membuat model, dan mengkonstruksi proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sasaran akhir perencanaan pembelajaran adalah memudahkan belajar siswa. Bukan untuk mempersulit belajar siswa. Untuk mendapatkan fungsi di atas, perencanaan pembelajaran harus mencakup semua variabel yang mempengaruhi belajar, walaupum inti perencanaan pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal bagi pencapaian tujuan.
Langkah-langkah perencanaan pembelajaran, yaitu:
1. menganalisis tujuan dan karakter mata pelajaran,
2. menganalisis sumber belajar dan kendala-kendalanya,
3. menganalisis karakter siswa,
4. menetapkan tujuan dan isi pembelajaran,
5. menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran,
6. menetapkan strategi penyampaian pembelajaran,
7. menetapkan strategi pengolahan pembelajaran, dan
8. mengembangkan prosedur pengukuran hasil belajar.
Dari uraian di atas, mudah-mudahan kita dapat mengambil segi positifnya sehingga dapat meningkatkan profesionalime kita sebagai seorang pendidik. Jadi kita mengajar di kelas tidak hanya membawa buku paket saja namun dilengkapi perencanaan pembelajaran yang terprogram.
Minggu, 22 Agustus 2010
PUISIKU
CITA-CITAKU
Buah Karya: Suwardi Sukarno Putro
Duh Gusti,….
Andaikan aku sekolah yang tinggi
Aku ingin jadi seorang priyayi
Bersanding kitab suci
Berteman kyai dan santri
Duh Gusti,….
Di bulan nan suci ini
Aku ingin berbagi rejeki
Walau hanya sesuap nasi
Atau sebungkus supermi
Duh Gusti,….
Di bulan nan suci ini
Ampunilah dosa bapak ibu kami
Ampunilah dosa pemimpin negeri ini
Jagalah mereka dalam kehidupan islami